Tafsir Surat Al-Hasyr, ayat 18-20
{يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (18) وَلا تَكُونُوا
كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ (19) لَا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ
أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ (20) }
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah
orang-orang yang fasik. Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan
penghuni-penghuni surga; penghuni-penghuni'surga itulah orang-orang yang
beruntung.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far,
telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Aun ibnu Abu Juhaifah, dari
Al-Munzir ibnu Jarir, dari ayahnya yang mengatakan bahwa ketika kami bersama
Rasulullah Saw. di suatu pagi hari, tiba-tiba datanglah kepada Rasulullah Saw.
suatu kaum yang tidak beralas kaki dan tidak berbaju. Mereka hanya mengenakan
jubah atau kain 'abaya, masing-masing dari mereka menyandang
pedang. Sebagian besar dari mereka berasal dari Mudar, bahkan seluruhnya dari
Mudar. Maka berubahlah wajah Rasulullah Saw. melihat keadaan mereka yang
mengenaskan karena kefakiran mereka. Kemudian Rasulullah Saw. masuk dan keluar,
lalu memerintahkan kepada Bilal agar diserukan azan dan didirikan salat. Lalu
Rasulullah Saw. salat. Seusai salat, beliau berkhotbah dan membacakan
firman-Nya: Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah
menciptakan kamu dari diri yang satu. (An-Nisa: 1), hingga akhir ayat.
Beliau membaca pula firman Allah Swt. dalam surat Al-Hasyr, yaitu: dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (akhirat). (Al-Hasyr: 18) Hendaklah seseorang bersedekah
dengan uang dinarnya, dengan uang dirhamnya, dengan sa' jewawutnya, dengan sa'
buah kurmanya.Hingga Nabi Saw. bersabda, bahwa sekalipun dengan
separo biji kurma. Maka datanglah seorang lelaki dari kalangan Ansar dengan
membawa kantong yang telapak tangannya hampir tidak mampu menggenggamnya,
bahkan memang tidak dapat menggenggamnya. Kemudian orang-orang lain mengikuti
jejaknya hingga aku (perawi) melihat dua tumpukan makanan dan baju. Dan kulihat
wajah Rasulullah Saw. berseri, seakan-akan berkilauan cemerlang, lalu beliau
Saw. bersabda:
"مَن سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً،
فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنقُص
مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ
عَلَيْهِ وِزْرُها وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ
أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ".
Barang siapa yang memprakarsai perbuatan yang baik dalam Islam, maka
baginya pahala perbuatannya dan pahala orang-orang yang mengikuti jejaknya
sesudahnya tanpa mengurangi sesuatu pun dari pahala mereka. Dan barang siapa
yang memprakarsai perbuatan yang buruk dalam Islam, maka dia mendapat dosanya
dan dosa orang-orang yang mengikuti jejaknya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka
barang sedikitpun.
Imam Muslim telah mengetengahkan hadis ini secara munfarid melalui
hadis Syu'bah berikut sanad yang semisal.
*******************
Firman Allah Swt.:
{يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ}
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah. (Al-Hasyr: 18)
Perintah untuk bertakwa kepada Allah Swt. yang pengertiannya mencakup
mengerjakan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang
oleh-Nya.
Firman Allah Swt.:
{وَلْتَنْظُرْ
نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ}
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat), (Al-Hasyr: 18)
Yakni hitung-hitunglah diri kalian sebelum kalian dimintai pertanggung
jawaban, dan perhatikanlah apa yang kamu tabung buat diri kalian berupa
amal-amal saleh untuk bekal hari kalian dikembalikan, yaitu hari dihadapkan
kalian kepada Tuhan kalian.
{وَاتَّقُوا
اللَّهَ}
dan bertakwalah kepada Allah. (Al-Hasyr: 18)
mengukuhkan kalimat perintah takwa yang sebelumnya.
{إِنَّ اللَّهَ
خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ}
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Hasyr: 18)
Artinya, ketahuilah oleh kalian bahwa Allah mengetahui semua amal perbuatan
dan keadaan kalian, tiada sesuatu pun dari kalian yang tersembunyi bagi-Nya dan
tiada sesuatu pun —baik yang besar maupun yang kecil— dari urusan mereka yang
luput dari pengetahuan-Nya.
Firman Allah Swt.:
{وَلا تَكُونُوا
كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ}
Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah
menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. (Al-Hasyr: 19)
Yaitu janganlah kamu lupa dari mengingat Allah, yang akhirnya kamu akan
lupa kepada amal saleh yang bermanfaat bagi diri kalian di hari kemudian,
karena sesungguhnya pembalasan itu disesuaikan dengan jenis perbuatannya. Maka
disebutkanlah dalam firman berikutnya:
{أُولَئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ}
Mereka itulah orang-orang yang fasik. (Al-Hasyr: 19)
Yakni orang-orang yang keluar dari jalan ketaatan kepada Allah, yang akan
binasa di hari kiamat lagi merugi di hari mereka dikembalikan. Ayat ini semakna
dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
{يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ
اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka
mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Munafiqun: 9)
Al-Hafiz Abul Qasim At-Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Ahmad ibnu Abdul Wahhab Ibnu Najdah Al-Huti, telah menceritakan kepada kami
Al-Mugirah, telah menceritakan kepada kami Jarir ibnu Usman, dari Na'im ibnu
Namihah yang mengatakan bahwa di antara isi khotbah yang diucapkan oleh Abu Bakar
As-Siddiq r.a. adalah seperti berikut, bahwa tidakkah kalian ketahui bahwa
kalian berpagi hari dan bersore hari sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan? Maka barang siapa yang mampu menghabiskan waktunya untuk beramal
karena Allah Swt., hendaklah ia mengerjakannya. Dan kalian tidak akan dapat
meraih hal itu kecuali dengan pertolongan Allah Swt. Sesungguhnya ada suatu
kaum yang menghabiskan waktu (usia) mereka untuk selain diri mereka. Maka Allah
melarang kalian menjadi orang seperti mereka. Dan janganlah kamu
seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa
kepada diri mereka sendiri. (Al-Hasyr: 19) Manakah teman-teman kalian
yang kalian kenal? Mereka telah menunaikan amal perbuatan mereka di masa lalu.
Akhirnya mereka menerima balasannya, ada yang berbahagia dan ada yang celaka.
Di manakah orang-orang yang sewenang-wenang yang terdahulu yang telah menghuni
kota-kota besar yang mereka bentengi dengan tembok-tembok yang tinggi, kini
mereka telah berada di bawah batu dan sumur. Dan ini adalah Kitabullah yang
keajaibannya tidak pernah lenyap, maka ambillah penerangan darinya untuk
menghadapi hari yang gelap. Dan ambillah penerangan dari sinar dan
keterangannya. Sesungguhnya Allah telah memuji Zakaria dan ahli baitnya melalui
firman-Nya: Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu
bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik
dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah
orang-orang yang khusyuk kepada Kami. (Al-Anbiya: 90) Tiada kebaikan
pada ucapan yang tidak dimaksudkan untuk mendapat rida Allah, dan tiada
kebaikan pada harta yang tidak dibelanjakan kepada jalan Allah. Dan tiada
kebaikan pada orang yang sifat jahilnya mengalahkan sifat penyantunnya. Dan
tiada kebaikan pada orang yang takut kepada celaan orang yang mencela dalam
membela agama Allah. Sanad asar ini jayyid dan semua
perawinya siqah. dan gurunya Jarir ibnu Usman adalah Na'im
ibnu Namihah, sepanjang pengetahuan saya tiada yang mempertentangkannya dan
tiada pula yang mengukuhkannya, hanya saja Abu Daud As-Sijistani telah
memutuskan bahwa semua guru Jarir adalah orang-orang yang berpredikat siqah.
Dan Khotbah ini telah diriwayatkan melalui jalur-jalur lain yang menguatkannya;
hanya Allah-Iah Yang Maha Mengetahui.
*******************
Firman Allah Swt.:
{لَا يَسْتَوِي
أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ}
Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga. (Al-Hasyr: 20)
Yakni antara mereka dan mereka tidaklah sama menurut hukum Allah Swt. kelak
di hari kiamat, semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui
firman-Nya:
{أَمْ حَسِبَ
الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ سَاءَ مَا
يَحْكُمُونَ}
Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan
menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang
mereka sangka itu. (Al-Jatsiyah: 21)
{وَمَا يَسْتَوِي الأعْمَى وَالْبَصِيرُ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَلا الْمُسِيءُ}
Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan
tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh
dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. (Al-Mu’min:
58)
Dan firman Allah Swt.:
{أَمْ نَجْعَلُ
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَالْمُفْسِدِينَ فِي الأرْضِ أَمْ
نَجْعَلُ الْمُتَّقِينَ كَالْفُجَّارِ}
Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi?
Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan
orang-orang yang berbuat maksiat? (Shad: 28)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah memuliakan
orang-orang yang berbakti dan menghina orang-orang yang durhaka. Karena itulah
maka disebutkan dalam firman berikutnya:
{أَصْحَابُ
الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ}
penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung. (Al-Hasyr: 20)
Yaitu orang-orang yang
selamat dan terbebas dari azab Allah Swt.
(http://www.ibnukatsironline.com)
0 komentar:
Posting Komentar