Di antara tanda-tanda kiamat kecil
ialah muncul banyak fitnah, banyak terjadi pembunuhan, perbuatan hina
merajalela, perbuatan keji dan kemungkaran semisal zina, minum arak, perjudian,
merasa bangga dengan perbuatan buruk dilakukan secara terang-terangan.
Sehingga, orang yang berpegang teguh pada agamanya bagaikan orang yang
menggenggam bara api.
Demikianlah pula termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah
dicabutnya ilmu, kebodohan nampak, kuantitas kaum perempuan banyak sekali, kaum
laki-laki hanya sedikit, sutra banyak dipakai, banyak orang menjadi penyanyi,
seseorang melewati kuburan orang lain, lalu dia berkata, “Seandainya saja aku
berada di posisi dia.”
Termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil
ialah muncul para dai yang menyesatkan, para pemimpin yang menyimpang, amanat
disia-siakan dengan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya. Demikian pula
minimnya kebaikan, jarang hujan, sering terjadi gampa, banjir, harga-harga
barang melangit, kaum perempuan keluar dengan menanggalkan pakaian, berpakaian
tapi telanjang.
Di samping itu, termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah
terjadinya peperangan yang menentukan antara kaum Yahudi dan kaum muslimin.
Akhirnya kaum muslimin membunuh mereka sehingga orang-orang Yahudi bersembunyi
di balik batu dan pohon, lalu pohon atau batu tersebut berbicara, “Wahai orang
muslim, wahai hamba Allah! Ini orang Yahudi di belakang saya. Kemarilah, bunuh
dia!” Kecuali pohon Gharqad, karena sesungguhnya pohon Gharqad termasuk pohon
orang Yahudi.
Di samping itu, termasuk tanda-tanda kiamat kecil ialah waktu
berjalan terasa cepat, sehingga setahun seakan-akan hanya sebulan, sebulan
seakan-akan hanya satu jam, dan satu jam bagaikan bara api yang membakar.
Termasuk pula di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah
menyia-nyiakan shalat, menuruti hawa nafsu, Orang pendusta dibenarkan, dan
orang yang jujur didustakan, orang yang berkhianat dianggap dapat dipercaya,
orang yang dapat dipercaya dianggap berkhianat. Alquran menjadi lenyap. Yang
tersisa hanyalah tulisannya, mushaf-mushaf dihias dengan emas, kaum perempuan
jadi pembicara, dan masjid-masjid juga dihias.
DIANTARA TANDA-TANDA KIAMAT BESAR IALAH SEBAGAI
BERIKUT:
Terbitnya matahari dari arah barat
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Kiamat
tidak akan datang sebelum matahari terbit dari arah Barat. Apabila orang-orang
melihat hal ini, maka semua orang yang ada di atasnya beriman. Hal ini pada
saat tidak berguna lagi iman seseorang yang memang belum beriman sebelum itu,
atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu.”
Kabut
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman:
“Maka Tunggulah pada
hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas yang meliputi manusia.
Inilah adzab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 10-11)
Yang dimaksud dengan dukhan dalam ayat ini ialah kabut tebal yang
memenuhi antara langit dan bumi yang muncul sebelum kiamat datang yang
mengambil nafas orang-orang kafir sehingga mereka hampir tercekik sedangkan
bagi orang-orang mukmin seperti mengalami pilek. Kabut ini berlangsung di muka
bumi selama empat puluh hari.
Munculnya Dabbah (binatang)
yang dapat berbicara dengan manusia
Di antara tanda-tanda kiamat besar ialah keluarnya Dabbah
(binatang) dari dalam bumi yang dapat berbicara dengan manusia dengan bahasa
yang fasih yang dapat dipahami oleh semua yang mendengarnya. Dabbah itu
mengabarkan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak beriman kepada ayat-ayat
Allah. Dabbah ini muncul di akhir zaman pada saat manusia telah mengalami kebobrokan,
mereka meninggalkan perintah-perintah Allah Subhanahu
wa Ta’ala, dan mengganti agama yang benar. Lantas Dabbah berbicara kepada
mereka, “Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” Dabbah
ini keluar dengan membawa tongkat Nabi Musa ‘alaihissalam dan
cincin Nabi Sulaiman ‘alaihissalam.
Hidung orang-orang kafir diberi cap dengan cincin. Dan wajah orang mukmin
menjadi terang berkat tongkat tersebut sehingga dapat dikenali antara orang
mukmin dan orang kafir.
Munculnya al-Masih Dajjal
Dia dinamai al-A’war ad-Dajjal karena dia buta sebelah matanya
yang kanan. Fitnahnya merupakan fitnah terbesar yang menimpa orang-orang di
akhir zaman. Al-A’war ad-Dajjal tidak hanya mengaku-aku sebagai nabi, bahkan
dia juga mengaku-aku sebagai tuhan. Muncul beberapa hal-hal yang luar biasa
melalui kedua tangannya sebagai bentuk istidraj dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya dan sebagai
ujian bagi para manusia. Dia berkata kepada langit, “Hujanlah!” Maka langit pun
menurunkan hujan. Dia berkata kepada bumi, “Keluarkanlah tanamanmu dan kekayaan
yang kau pendam!” Maka bumi pun mengeluarkannya. Dia dapat membunuh manusia
lalu menghidupkannya kembali. Dia mengelilingi seluruh permukaan bumi. Semua
daerah yang dia masuki pasti dia berbuat kerusakan di dalamnya kecuali Mekah
dan Madinah. Sebab, jika dia hendak memasukinya, dia menjumpai malaikat yang
menjaganya, makanya dia kembali dan gagal. Dajjal kali pertama muncul di sebuah
kota yang bernama Asfihan. Pada awalnya dia diikuti oleh tujuh puluh ribu orang
Yahudi. Kemudian dia diikuti oleh orang-orang rendahan, orang-orang bodoh, dan
rakyat jelata. Dia berada di muka bumi selama empat puluh hari. Ada sehari yang
bagaikan setahun. Ada yang sehari bagaikan sebulan. Dan ada sehari yang
bagaikan sepekan. Selebihnya, hari-hari sebagaimana hari-hari biasa.
Semua keterangan ini terdapat di dalam hadis-hadis shahih. Kami
akan menuturkan sebagian di antaranya dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada seorang nabi
pun melainkan memberi peringatan kepada umatnya mengenai orang buta sebelah
yang pendusta. Ingalah bahwa dia buta sebelah. Sesungguhnya Rabb kalian tidak
buta sebelah. Di antara kedua matanya tertulis ‘kafir’ yang dapat dibaca oleh
semua muslim.”
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Dajjal
keluar dengan membawa air dan api. Maka, air yang dilihat oleh orang-orang
sesungguhnya adalah api yang membakar. Sedangkan api yang dilihat oleh
orang-orang, sesungguhnya adalah air yang dingin dan segar. Barangsiapa di
antara kalian yang menjumpai hal ini, maka hendaklah dia menjatuhkan diri pada
sesuatu yang dilihatnya api, karena sesungguhnya hal itu adalah air segar yang
baik.”
An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu
‘anhu meriwayatkan,
“Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menuturkan tentang Dajjal pada suatu pagi. Beliau
merendahkan tetapi juga meninggikan suaranya, sampai-sampai kami menduga bahwa
Dajjal berada di satu sisi pohon kurma.” (Maksudnya, beliau merendahkan
suaranya dengan menyebutkan bahwa dia buta sebelah dan di antara kedua matanya
tertulis ‘kafir’. Beliau juga memandang besar fitnah Dajjal karena mencakup
hal-hal yang luar biasa. Artinya, bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh mengganggap dekat munculnya Dajjal.
Beliau menggunakan redaksi yang bermacam-macam, baik yang merendahkan maupun
yang meninggikan –redaksi sehingga kami menduga- untuk bersungguh-sungguh dalam
menganggap dekat –bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon kurma- di (Madinah).
Beliau bersabda, “Selain
Dajjal yang lebih saya khawatirkan atas diri kalian. Apabila dia muncul
sedangkan saya masih ada di antara kalian, maka sayalah yang akan mematahkan
hujjahnya untuk membela kalian. Apabila dia muncul dan saya sudah tidak ada di
antara kalian, maka tiap-tiap orang membela dirinya sendiri. Allah yang
menggantikan diriku atas setiap orang muslim. Dajjal adalah pemuda yang
berambut keriting, matanya sayu, seakan-akan saya menyamakannya dengan Abdul
Uzza bin Qathan (seseorang yang binasa pada masa jahiliyah). Barangsiapa
bertemu dengannya, maka bacakan kepadanya bagian pembukaan surat Al-Kahfi. Dia
muncul di daerah antara Syiria dan Irak. Dia membuat banyak kerusakan di kanan
dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah! Tetaplah (pada keimanan dan janganlah
melenceng darinya).” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah! Berapa lama dia berada di muka
bumi?” Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Empat
puluh hari. Yang sehari bagaikan setahun. Sehari lagi bagaikan sebulan. Dan
sehari lagi bagaikan sepekan. Sedangkan hari-hari lainnya seperti hari-hari
biasa.”
Kami kembali bertanya, “Wahai Rasulullah! Pada sehari yang
bagaikan setahun, cukupkah bagi kami melakukan shalat untuk sehari dalam hari
tersebut?”
Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak.
Perkirakanlah kadar waktunya.”
Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah! Seperti apakah kecepatan
Dajjal di bumi?”
Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Bagaikan
mendung yang ditiup angin. Dia mendatangi suatu kaum, lalu dia mengajak kaum
tersebut, kemudian mereka beriman kepadanya dan menerimanya. Lantas dia
memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun menurunkan hujan.
Dia memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tanaman, lantas bumi pun menumbuhkan
tanamannya, sehingga binatang-binatang ternak mereka kembali di penghujung
siang dalam keadaan yang sangat baik, punuknya besar, serta gemuk dan kenyang.
Kemudian dia mendatangi kaum lain, lalu dia mengajak kaum tersebut, dan
ternyata kaum ini menolaknya (mereka masih teguh dengan ketauhidannya), lantas
dia berpaling dari kaum tersebut, lantas mereka mengalami paceklik (tidak ada
hujan turun di wilayah mereka dan rerumputan menjadi kering). Tidak ada harta
apa pun di tangan mereka dan mereka berjalan melewati reruntuhan, kemudian
Dajjal berkata pada reruntuhan tersebut, ‘Keluarkanlah harta pendamanmu,’ maka
harta pendaman reruntuhan tersebut mengikutinya sebagaimana ratu lebah.
Selanjutnya Dajjal memanggil seorang pemuda kekar, lalu dia membelahnya dengan
pedang menjadi dua bagian yang terpisah jauh sejauh lemparan, kemudian dia
memanggilnya lagi, lantas potongan tubuh itu menghadap dengan wajah yang
berseri-seri sambil tertawa.
aDalam kondisi yang demikian,
selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Nabi Isa Al-Masih bin Maryam
‘alaihissalam. Beliau turun di menara putih sebelah timur Damaskus, mengenakan
dua pakaian yang diwarnai, seraya meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap
dua malaikat. Ketika beliau menundukkan kepalanya, keringat bercucuran bagaikan
permata. Orang kafir tidak mungkin mencium nafasnya kecuali langsung mati.
Nafas beliau sampai sejauh mata memandang. Kemudian Nabi Isa mencari Dajjal
sehingga beliau menemukannya di Bab Lud (nama tempat Syiria) lalu nabi Isa
membunuhnya. Selanjutnya Nabi Isa mendatangi kaum yang telah dilindungi oleh
Allah dari Dajjal, lalu beliau mengusap wajah-wajah mereka, beliau menjelaskan
kepada mereka derajat mereka di surga.
Dalam kondisi demikian, Allah
Subhanahu wa Ta’ala memberi wahyu kepada Nabi Isa ‘alaihissalam, ‘Sungguh, Aku
telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku. Tidak ada seorang pun yang mempunyai
kemampuan untuk memerangi mereka. Kumpulkanlah mereka ini ke bukit Tursina
(Jadikanlah bukit Tursina sebagai benteng).’ Selanjutnya Allah Subhanahu wa
Ta’ala mengirim Ya’juj Ma’juj. Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat
yang tinggi. Orang pertama di antara mereka melewati danau Thabariyah, lalu
mereka meminum airnya. Orang terakhir juga melewatinya, lalu mereka berkata,
‘Sungguh, tadi ada di danau ini banyak airnya.’ Nabi Isa ‘alaihissalam beserta
sahabat-sahabatnya semakin kepepet, sehingga kepala sapi bagi salah seorang di
antara mereka lebih baik dari pada seratu dinar bagi kalian semua hari ini
(lantaran mereka sangat membutuhkan makanan), kemudian Nabi Isa beserta
sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Mereka memohon
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar gangguan Ya’juj Ma’juj segera
dihilangkan), lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim cacing di dalam hidung
unta dan kambing pada leher-leher mereka. Lantas mereka pun mati sekaligus.
Kemudian Nabi Isa ‘alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya turun ke bumi.
Ternyata mereka tidak menemukan tempat sejengkal pun di muka bumi kecuali
dipenuhi oleh bau busuk. Lantas Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya memohon
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Allah mengirimkan burung-burung
semisal leher unta. Burung-burung itu membawa bangkai Ya’juj Ma’juj lalu
dilemparkan sesuai kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian Allah Subhanahu
wa Ta’ala mengirimkan hujan yang tidak dapat ditahan oleh tanah keras dan
gandum. Maka, bumi pun dicuci bersih sehingga seperti kaca. Kemudian dikatakan
kepada bumi, ‘Tumbuhkanlah buah-buahmu dan kembalikanlah berkahmu.’ Pada hari
itu sekelompok orang memakan delima dan mereka berteduh dengan kulitnya, air
susu sangat diberkahi. Bahkan, seekor unta yang hampir melahirkan mencukupi
untuk sekelompok orang banyak. Seekor sapi yang hampir melahirkan mencukupi
untuk satu kabilah. Seekor kambing yanghampir melahirkan mencukupi satu suku.
Dalam kondisi demikian, tiba-tiba Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan angin
yang baik, lalu angin ini mengena mereka di bawah ketiak mereka, sehingga ruh
setiap orang mukmin dan muslim dicabut. Yang masih tersisa tinggal orang-orang
jahat. Orang-orang pun melakukan hubungan seks sebagaimana keledai (artinya,
lelaki dan perempuan melakukan hubungan seks secara terang-terangan di hadapan
banyak orang bagaikan keledai). Maka, dalam kondisi demikian datanglah hari
kiamat.” (HR. Muslim)
Turunnya Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam
Termasuk di antara tanda-tanda kiamat besar ialah turunnya
al-Masih Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam.
Alquran dan hadis-hadis telah menunjukkan hal ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Tidak ada seorang pun
di antara ahli kitab yang tidak beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya.
Dan pada hari kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi mereka.” (QS.
An-Nisa: 159)
Artinya, tidak ada seorang pun dari ahli kitab melainkan akan
beriman kepada Nabi Isa ‘alaihissalam menjelang
kematiannya dan pada hari kiamat Nabi Isa ‘alaihissalam akan
memberi kesaksian kepada mereka.
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman:
“Dan sungguh, dia (Isa)
itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari kiamat. Karena itu,
janganlah kamu ragu-ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah aku. Inilah jalan
yang lurus.” (QS. Az-Zukhruf: 61)
Sesungguhnya turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam merupakan
tanda-tanda kiamat sudah dekat. Terdapat beberapa hadis mutawatir mengenai
turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam.
Sekarang ini Nabi Isa ‘alaihissalam hidup
di langit. Allah Subhanahu
wa Ta’ala mengangkat ruhnya dan jasadnya kehadirat-Nya. Beliau akan
turun ke bumi sebagai hakim yang adil yang menetapkan hukum berdasarkan syariat
Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Dzat yang menguasai jiwaku. Sungguh, putra Maryam akan
turun kepada kalian semua sebagai hakim yang adil. Lalu dia menghancurkan
salib, membunuh babi, dan meniadakan pajak. Harta pun melimpah-limpah sehingga
tidak ada seorang pun yang mau menerima (pemberian orang lain). Sehingga sujud
sekali lebih baik dari pada dunia dan isinya.” Terdapat di dalam
hadis-hadis shahih pula bahwa Nabi Isa ‘alaihissalamadalah
orang yang akan membunuh Dajjal. Dan setelah misi Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam selesai, beliau meninggal
dunia, lalu kaum muslimin menshalatinya dan dimakamkan di kamar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang suci.
Keluarnya Ya’juj Ma’juj
Ya’juj Ma’juj disebutkan di dalam Alquran Al-Karim di dalam firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Hingga apabila
dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari
seluruh tempat yang tinggi. Mereka berkata, ‘Hai Dzulkarnain, sesungguhnya
Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka
dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat
dinding antara kami dan mereka?’.” (QS. Al-Kahfi: 94)
Ya’juj Ma’juj merupakan kabilah dari keturunan Yafits bin Nuh.
Mereka keluar di akhir zaman setelah dinding penghalang yang dibuat oleh
Dzulqarnain jebol. Lantas mereka membuat kerusakan di muka bumi dengan berbagai
macam tindakan keji dan kerusakan. Saking banyaknya, mereka memakan makanan dan
tanaman apa saja yang dijumpainya dan meminum danau Thabariyah sampai
seakan-akan tidak pernah ada airnya.
Keluarnya api yang menggiring
manusia ke padang Mahsyar
Api ini keluar dari tanah ‘Adn, yaitu api besar yang menakutkan.
Tidak ada sesuatu pun yang dapat memadamkannya. Api ini menggiring manusia ke
padang Mahsyar. Demikianlah di antara tanda-tanda kiamat besar. Kita memohon
kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala agar menyelamatkan kita dari api dunia dan akhirat dan
semoga Dia menyelamatkan kita dari kengerian kiamat berkat anugerah-Nya dan
kemuliaan-Nya. Sungguh, Dia Maha Mendengar dan Mahadekat.
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan
Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1
0 komentar:
Posting Komentar