Pertanyaan:
Ada seseorang yang menderita sakit berkepanjangan hingga beberapa tahun. Selam itu tentu dia tidak mampu menjalankan puasa. Apakah orang itu dituntut mengganti puasanya?
Jawaban:
Memang kadang ada penderita penyakit tertentu yang secara medis divonis sulit untuk mendapatkan kesembuhan. Sejatinya kesembuhan itu dari Allah, Dialah Maha Penyembuh. Betapa banyak orang sakit yang telah divonis oleh dokter tidak mendapatkan harapan sembuh ternyata kemudian Allah Ta'ala menyembuhkannya. Kembali ke soal, kalau memang tim medis sudah memvonis demikian maka tidak mengapa orang itu tidak berpuasa. Orang itu cukup memberikan makanan setiap hari kepada orang miskin untuk menggantikan puasa yang ditinggalkannya tersebut. Hal ini selaras dengan firman Allah Ta'ala:
“Dan bagi orang-orang yang tidak mampu hendaknya membayar fidyah dengan memberikan makanan kepada orang miskin.”
Dalam praktiknya, sahabat Anas bin Malik pun demikian. Ketika tidak mampu untuk melaksanakan puasa (Anas dikenal sebagai sahabat yang berumur panjang: sahabat yang paling akhir meninggal atau paling panjang umurnya, wallahu a’lam, red.) beliau memberikan makanan setiap harinya kepada orang miskin.
(Bulughul Maram min Fatawash Shiyam As-ilah Ajaba 'alaiha asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al-Wadi'i)
0 komentar:
Posting Komentar