Bulan
Ramadhan yang penuh berkah, kaum muslimin berlomba-lomba melakukan berbagai
macam amal kebaikan. Berpuasa sebulan penuh, membaca Al-Quran, shalat malam dan
berinfak lebih di bulan Ramadhan dengan berharap amalan tersebut diterima oleh
Allah dan balasan pahala yang sangat besar. Perlu diketahui bahwa seorang muslim
tidak boleh terlalu percaya diri dan yakin bahwa amal ibadahnya pasti diterima
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
Perhatikan contoh bapak para Nabi yang gencar
mendakwahkan tauhid yaitu Nabi Ibrahim alaihissalam ketika mendapatkan perintah
agar membangun ka’bah rumah Allah yang mulia. Beliau adalah seorang nabi, tugas
beliau adalah membangun ka’bah rumah Allah dan itupun atas perintah Allah, akan
tetapi beliau tetap berdoa dan memohon agar amalnya diterima oleh Allah
Beliau berdoa,
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺗَﻘَﺒَّﻞْ
ﻣِﻨَّﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ ﺍﻟْﻌَﻠِﻴﻢُ
“Ya Allah, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-
Baqarah: 127).
Baqarah: 127).
Tentunya kita yang bukan Nabi dan tidak mendapatkan
wahyu, tentu lebih layak berdoa dan memohon agar amal kita diterima.
Apa Tanda Amalan Di Bulan
Ramadhan Kita Diterima Allah?
Memang kita tidak bisa yakin dan tahu pasti apakah amal
ibadah kita secara umum dan khususnya di bulan Ramadhan diterima atau tidak,
akan tetapi suatu ibadah diterima atau tidak ada tandanya. Tanda ibadah
diterima yaitu dimudahkan untuk melakukan amal kebaikan selanjutnya dan Allah
beri ia taufik agar istiqamah tetap bisa melaksanakan ibadah tersebut
selanjutnnya.
Para ulama’ mengatakan,
إن من علامةِ قبول
الحسنة، الحسنة بعدها
“Sesungguhnya diantara alamat diterimanya kebaikan adalah
kebaikan selanjutnya”
Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan,
أن معاودة الصيام بعد
صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان فإن الله إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل صالح
بعده كما قال بعضهم: ثواب الحسنة الحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم اتبعها بعد بحسنة
كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك
علامة رد الحسنة وعدم قبولها
“Membiasakan puasa setelah puasa Ramadhan merupakan tanda
diterimanya amal puasa di bulan Ramadhan. Sesungguhnya Allah jika menerima
suatu amal hamba, maka Allah beri ia taufik untuk melakukan amal shalih
setelahnya.”[1]
Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzahullah berkata,
إن من علامة قبول شهر
رمضان أن تكون حال المسلم بعده أحسن من حاله قبل رمضان لأن الحسنة تدعو إلى
الحسنة، والعمل الصالح يدعو إلى العمل الصالح
“Diantara tanda diterimanya amal shalih di bulan Ramadhan
adalah keadaan seorang muslim setelahnya menjadi lebih baik daripada sebelum
Ramadhan, karena kebaikan akan mengajak kepada kebaikan (selanjutnya) dan amal
shalih akan mengajak pada amal shalih lainnya.”[2]
Khawatirlah Amalanmu Tidak
Diterima Allah
Salah satu sifat muslim yang baik adalah mereka ada rasa
khawatir amal mereka tidak diterima oleh Allah. Sebagaimana dalam ayat berikut
tentang orang yang telah memberikan tetapi malah takut. Allah berfirman,
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺆْﺗُﻮﻥَ
ﻣَﺎ ﺁﺗَﻮْﺍ ﻭَﻗُﻠُﻮﺑُﻬُﻢْ ﻭَﺟِﻠَﺔٌ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﺭَﺍﺟِﻌُﻮﻥَ
”Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka
berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka
akan kembali kepada Rabb mereka.” (Al Mukminun: 60).
‘Aisyah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
ﺃَﻫُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ
ﻳَﺸْﺮَﺑُﻮﻥَ ﺍﻟْﺨَﻤْﺮَ ﻭَﻳَﺴْﺮِﻗُﻮﻥَ
“Apakah mereka orang-orang yang meminum khamr dan
mencuri?”
Maka rasulullah pun menjawab,
ﻟَﺎ ﻳَﺎ ﺑِﻨْﺖَ
ﺍﻟﺼِّﺪِّﻳﻖِ ﻭَﻟَﻜِﻨَّﻬُﻢْ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺼُﻮﻣُﻮﻥَ ﻭَﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻭَﻳَﺘَﺼَﺪَّﻗُﻮﻥَ
ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﺨَﺎﻓُﻮﻥَ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﻳُﻘْﺒَﻞَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺴَﺎﺭِﻋُﻮﻥَ
ﻓِﻲ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ
”Tidak wahai ’Aisyah. Mereka adalah orang-orang yang
berpuasa, menegakkan shalat dan bersedekah akan tetapi mereka merasa takut
amalan yang telah mereka kerjakan tidak diterima di sisi Allah. Mereka itulah
golongan yang senantiasa berlomba-lomba dalam mengerjakan kebajikan.”[3]
Semoga Allah selalu menerima amal ibadah kita. Karenanya
setiap subuh/dzikir pagi kita berdoa,
ﺍﻟﻠّﻬﻢَّ ﺇﻧّﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ
ﻋﻠﻤﺎً ﻧﺎﻓﻌﺎً، ﻭﺭﺯﻗﺎً ﻃﻴﺒﺎً، ﻭﻋﻤﻼً ﻣُﺘﻘﺒّﻼً
“Ya Allah sesungguhnya saya memohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima”.[4]
Demikian semoga bermanfaat
Sumber: dr. Raehanul
Bahraen - Muslim.or.id
0 komentar:
Posting Komentar