Senin, 25 Juni 2018

3 Menit yang Membuat Hatimu Tenang




Keutamaan Dzikir ‘Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar’
1. Rasulullah SAW. bersabda, “Lazimkan membaca subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akhbar, kerana semua itu dapat menghapuskan dosa sebagaimana gugurnya daun dari pohon”. (HR Ibnu Majah)
2. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW. berkata : “Membaca Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar lebih aku sukai daripada seisi dunia.” (Hadith Riwayat Muslim)
3. Dari Samuroh bin Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah: (1) Subhanallah, (2) Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar. Tidak berdosa bagimu dengan mana saja kamu memulai” (HR. Muslim no. 2137).
4. Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya membaca “subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar)” adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena sinar matahari.” (HR. Muslim no. 2695).
Al Munawi rahimahullah mengatakan, “Segala sesuatu yang dikatakan antara langit dan bumi, atau dikatakan lebih baik dari sesuatu yang terkena sinar matahari atau tenggelamnya, ini adalah ungkapan yang menggambarkan dunia dan seisinya.” Dari sini menunjukkan bahwa keempat kalimat tersebut lebih baik daripada dunia seisinya.
5. Dari Ummi Hani’ binti Abu Thalib dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewatiku pada suatu hari, lalu saya berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, saya sudah tua dan lemah, maka perintahkanlah kepadaku dengan amalan yang bisa saya lakukan dengan duduk.” Beliau bersabda: “Bertasbihlah kepada Allah seratus kali, karena itu sama dengan kamu membebaskan seratus budak dari keturunan Isma’il. Bertahmidlah kepada Allah seratus kali karena itu sama dengan seratus kuda berpelana yang memakai kekang di mulutnya, yang kamu bawa di jalan Allah. Bertakbirlah kepada Allah dengan seratus takbir karena ia sama dengan seratus unta yang menggunakan tali pengekang dan penurut. Bertahlillah kepada Allah seratus kali.” Ibnu Khalaf berkata; saya mengira beliau bersabda: “Karena ia memenuhi di antara langit dan bumi, dan pada hari ini tidaklah amalan seseorang itu diangkat kecuali akan didatangkan dengan semisal yang kamu lakukan itu.” (HR. Ahmad)
6. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang di muka bumi ini mengucapkan: Laa ilaha illallah, wallahu akbar, subhanallah, wal hamdulillah, wa laa hawla wa laa quwwata illa billah, melainkan dosa-dosanya akan dihapus walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad 2/158, sanadnya hasan)
7. Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, Rasulullah shallallahu wa’alaihi wa sallam bersabda, “Aku pernah bertemu dengan Ibrahim pada malam ketika aku diisra`kan, kemudian ia berkata, ‘Wahai Muhammad, sampaikan salam dariku kepada umatmu, dan beritahukan kepada mereka bahwa Surga debunya harum, airnya segar, dan surga tersebut adalah datar, tanamannya adalah kalimat: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi laa ilaaha illaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar).” (HR. Tirmidzi)
8. Dari Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memilih empat perkataan: subhanallah (Maha suci Allah) dan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) dan laa ilaaha illa allah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah) dan Allahu akbar (Allah maha besar). Barangsiapa mengucapkan subhaanallah, maka Allah akan menulis dua puluh kebaikan baginya dan menggugurkan dua puluh dosa darinya, dan barangsiapa mengucapkan Allahu Akbar, maka Allah akan menulis seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan laa Ilaaha illallah, maka akan seperti itu juga, dan barangsiapa mengucapkan alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin dari relung hatinya maka Allah akan menulis tiga puluh kebaikan untuknya dan digugurkan tiga puluh dosa darinya.” (HR. Ahmad 2/302. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya shahih)
Kedahsyatan Dzikir ‘Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar’
Sahabat mulia Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu menuturkan,
“Ketika Allah SWT menciptakan Arasy, Allah memerintahkan para malaikat pemikul Arasy agar memikul Arasy tersebut. Lalu mereka merasa berat memikulnya, Maka Allah berfirman, “Bacalah, subhanallah,” para malaikat pun membaca subhanallah, hingga mereka merasa ringan memikul Arasy.
Malaikat-malaikat terus membaca subhanallah sepanjang masa sampai Allah menciptakan Nabi Adam as. Ketika Nabi Adam as bersin, Allah mengilhami kepadanya agar membaca Al-hamdulillah. Maka Allah berfirman, “Yarhamuk rabbuk (semoga Allah memberkatimu). Karena itulah Aku menciptakanmu, wahai Adam”.
Para malaikat berkata, ini adalah kalimat kedua yang Agung, dan kami tidak boleh melupakan kalimat ini. Mereka menyambungkan kalimat tersebut dengan kalimat pertama sehingga sepanjang masa malaikat membaca, “Subhanallah wal hamdu lillah”. Malaikat-malaikat terus membaca kalimat tersebut sampai Allah mengutus Nabi Nuh as.
Dalam sejarah disebutkan bahwa kaum Nabi Nuh as adalah orang pertama yang menjadikan berhala sebagai sesembahan. Lalu Allah mewahyukan kepada Nabi Nuh as agar ia menyuruh kaumnya untuk mengatakan “Laa Ila ha Illallah”, hingga Allah meridhai mereka.
Malaikat berkata, Ini adalah kalimat ketiga yang agung yang kami gabungkan dengan dua kalimat sebelumnya. Mereka pun mulai membaca, “Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah”. Kalimat ini terus diucapkan para malaikat sampai Allah mengutus Nabi Ibrahim alaihissalaam.
Allah memerintahkan Nabi Ibrahim agar mengurbankan anak kesayangannya, Ismail. Kemudian Allah menggantikannya dengan seekor domba. Ketika Nabi Ibrahim  melihat domba itu ia berkata, “Allahu Akbar”, sebagai luapan kegembiraannya.
Malaikat berkata, ini adalah kalimat keempat yang agung. Kami akan menggabungkannya dengan ketiga kalimat sebelimnya, Akhirnya para malaikat itu mulai membaca “Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah Wallahu Akbar”.
Waktu malaikat Jibril menceritakan hal ini kepada Rasulullah, maka karena kekagumannya, berilau berkata “La hawla wala quwwata illa billahi’l-‘Aliyyi’l-Adhim” Maka, Jibril berkata, Ini adalah kalimat penutup dari empat kalimat agung sebelumnya.
Diriwayatkan bahwa Nabi Musa as berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana saya dapat membedakan antara orang yang Engkau cintai dan orang yang Engkau benci?”
Allah menjawab, “Hai Musa, sesungguhnya jika Aku mencintai seorang hamba, maka Aku akan menjadikan dua tanda kepadanya”
Musa bertanya, “Wahai Tuhanku, apa kedua tanda itu?” Allah menjawab,
“Aku akan mengilhami kepadanya agar ia bedzikir kepada-Ku, agar Aku dapat menyebutnya di kerajaan-Ku, agar ia tidak terjerumus ke dalam azab dan siksa-Ku”.
“Hai Musa, jika Aku membenci seorang hamba, maka aku akan menjadikan dua tanda kepadanya.”
Musa bertanya, “Wahai Tuhanku, apa kedua tanda itu?” Allah menjawab,
“Aku akan melupakannya berdzikir kepada-Ku dan Aku akan melepaskan ikatan antara dirinya dan jiwanya, agar dia terjerumus ke dalam lautan murka-Ku sehingga ia merasa siksa-Ku”.
Sahabat mulia Mu’adz ibn Jabal berpesan, “Tidak ada satu amalan pun yang dapat menyelamatkan manusia dari siksa Allah, selain zikir kepada Allah.” Ditanyakan kepadanya, “Tidak juga jihad di Jalan Allah?”
Mu’adz menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allah. Bukankah Allah telah berfirman, “…dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah–ibadah lainnya (QS. al_ankabut 45). (kabarmakkah)


0 komentar:

Posting Komentar